November Memories
Hello November, Come with our memories again.
Aku tahu, waktu dimana semuanya telah terjadi. Waktu tidak bisa mundur. Waktu tidak bisa mengulang kejadian itu. Hanya memori otakku yang dengan tiba-tiba mengulang kejadian itu, waktu seakan kembali mengingatkanku akan kejadian yang mungkin akan terus teringat meskipun terkadang terlupakan. Ketika memori itu mencoba untuk mengkoneksikan pikiran dan hati pun mulai merasakan iramanya. Ketika jantung mulai berdetak kencang seolah berada di situasi yang sama. Situasi pada hari ini, 9 November di hari Minggu.
photo from pinterest
Aku tahu, waktu dimana semuanya telah terjadi. Waktu tidak bisa mundur. Waktu tidak bisa mengulang kejadian itu. Hanya memori otakku yang dengan tiba-tiba mengulang kejadian itu, waktu seakan kembali mengingatkanku akan kejadian yang mungkin akan terus teringat meskipun terkadang terlupakan. Ketika memori itu mencoba untuk mengkoneksikan pikiran dan hati pun mulai merasakan iramanya. Ketika jantung mulai berdetak kencang seolah berada di situasi yang sama. Situasi pada hari ini, 9 November di hari Minggu.
Tahun ini 2014, ya, 5 tahun yang lalu. Aku masih mengingat
semuanya di 5 tahun yang lalu. Seolah tidak ingin dilupakan, selalu membayangi
pikiran. 5 tahun yang lalu yang sebenarnya tidak penting untuk digali lebih
dalam. Hanya rangkaian cerita anak remaja. Penuh dengan permainan dan emosi.
Namun, 5 tahun yang lalu aku mengerti bagaimana rasanya jatuh cinta. Bagaimana
dicintai dan membalasnya dengan penuh kasih. 9 November tepat di hari ulang
tahun ku. Tentunya akan selalu diingat. Mengikuti detak jarum jam yang akan selalu
berputar hingga esok hari datang.
Pikiran membawaku kesana, seperti aku mengulang gerakan
ditempat yang sama di jam yang sama di suasana yang sama dan senyuman yang
terbayang di pelupuk mata. Sorot matanya yang memandangiku tergambar di
bayangan jendela bis sekolah. Kami anak sekolah.
Suasana suka cita dengan berbagai kebahagiaan bertaburan di
acara sekolah yang kebetulan sedang melakukan acara untuk mengenang para
pahlawan. Hari pahlawan, 10 November. Disinilah ceritanya dimana 4 pasang mata
saling mencuri waktu untuk melihat satu sama lain. Kaki yang mencoba untuk
melewati kelasnya, hanya sekedar memastikan sosoknya ada disana. Senyuman akan mengembang lebar ketika saling
berpapasan. Tanpa suara ataupun sentuhan. Itulah kami dimasa lalu.
Masih menyembunyikan perasaan yang timbul. Tidak ingin
menjadi sorotan. Diam-diam saling memperhatikan dan saling salah tingkah. Menggelikan
untuk diceritakan. Pukul 04.40 hanpdhone berdering pendek, sms masuk. Aku telah
menunggu ini. Aku membacanya perlahan, mataku berbinar dan diakhiri dengan
senyuman. Akhirnya. Ucap hatiku saat itu. Tidak ingin untuk membalasnya terlalu
cepat. Menata hati jawabku pada saat itu ditanya. Menata hati untuk apa? Hatiku
sudah tertata untuknya. Mencoba untuk meminta pendapat kepada sahabat. Response
sahabat yang membuatku tidak ingin membuatnya menunggu. Pukul 05.00 sore aku
membalasnya.
Masih ingat ketika itu aku menjawabnya “kita jalani saja”.
5 tahun lalu yang akan selalu kuingat. Minggu, 9 November
& Senin, 10 November pukul 04.00 sore. Terimakasih sudah membuat coretan
kisah di buku harian ku.